Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Berbagai Aspek Keteladanan Rasulullah

Sungguh Allah telah memberi karunia kepada orang Berbagai Aspek Keteladanan Rasulullah
- "Sungguh Allah telah memberi karunia kepada orang-orang yang beriman ketika Allah mengutus di antara mereka seorang Rasul dari golongan mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat Allah, membersihkan (jiwa) mereka, dan mengajarkan kepada mereka Al-Kitab dan Al-Hikmah. Dan tolong-menolong sebelum (kedatangan Nabi) itu mereka benar-benar dalam kesesatan yang nyata." (Al-Qur'an surat Ali-Imran ayat 164)

 "Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat dan yang banyak mengingat Allah." (Al-Qur'an surat Al-Ahzab ayat 21)

Nah, adapun di antara aspek-aspek sikap Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam yang sanggup kita teladani ialah sebagai berikut.

1. Aspek ibadah

Rasulullah sangat menghayati posisinya sebagai hamba terhadap Rabb yang menciptakannya dalam beribadah di semua aktivitasnya. Hal ini tercermin pada ketika ia shallallahu 'alaihi wa sallam shaum/puasa, shalat, zikir dan interaksi ia dengan sesama.

Beliau menangis di depan Bilal ketika turun ayat: "Sungguh dalam penciptaan langit dan bumi dan silih bergantinya malam dan siang terdapat gejala bagi orang-orang yang mengingat Allah sambil bangun atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan perihal penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), 'Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau membuat ini dengan sia-sia. Maha suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka." (Al-Qur'an surat Ali-Imran ayat 190-191).

Semua yang diberikan Allah Subhanahu wa Ta'ala yaitu untuk kebaikan insan dan beliaulah pola hamba yang paling banyak bersyukur.


2. Aspek budpekerti (perilaku)

Keutamaan budpekerti ia salah satunya sanggup terlihat ketika ia letih dan beristirahan di sebuah pohon, sedangkan pedang ia digantungkan di pohon tersebut. Ketika terjaga, ada seorang lelaki yang bangun dan menghunuskan pedangnya kepada ia shallallahu 'alaihi wa sallam. Orang itu kemudian berkata: "Sekarang, siapakah yang akan melindungimu dari apa yang hendak kulakukan kepadamu?" Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab dengan mantap: "Allah!" Gemetarlah seluruh persendian, dan keringat masbodoh pun membasahi orang tersebut. Akhirnya pedang yang dipegangnya tadi terlepas. Kini giliran Rasulullah bertanya kepadanya sebagaimana pertanyaan orang tadi. Akan tetapi, Rasulullah tidak membalas atau pun menghukumnya. (Muttafaq 'Alaih).

Aisyah radhiyallhu anha berkata: "Tidaklah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam membalas untuk dirinya, kecuali kalau larangan Allah dilanggar maka ia membalas alasannya yaitu Allah."  (Muttafaq 'Alaih).


3. Aspek keluarga

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam menjadi teladan yang patut dicontoh bagi para suami, ayah, dan kakek. Beliau merupakan insan yang paling gampang tersenyum, tertawa, berdialog, bercengkrama, bersikap lemah-lembut dan adil terhadap istri maupun keluarga. Dari sikap tersebut tercipta suasana akrab. Beliau pun tidak segan melakukan pekerjaan rumah tangga. Apabila menyukai makanan, maka ia memakannya, apabila tidak, maka ia tinggalkan dengan tidak mencela.

4. Aspek dakwah

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam selalu mengorbankan waktu, tenaga, pikiran, dan harta demi Islam. Beliau tidak kenal lelah dalam mengemban misi dakwah yang diamanahkan kepadanya. Semua itu dilakukannya sampai tamat hayatnya.

Pesan

Marilah kita berlomba memperbagus budpekerti dengan cara menjaga lisan, perilaku, dan hati kita. "Sesungguhnya orang yang paling saya cintai dan yang dekat dariku daerah duduknya pada hari tamat zaman yaitu yang paling anggun akhlaknya. dan tolong-menolong orang yang paling saya benci dan paling jauh dariku daerah duduknya pada hari tamat zaman yaitu yang banyak bicara, yang akal-akalan bicara fasih, dan yang berbicara (dengan sombong) untuk menampakkan kefasihannya." (Hadits riwayat Tirmidzi, Imam Ahmad, dan Ibnu Hibban)

Menjadi kerinduan kita bersama untuk selalu mengasihi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Barangsiapa mengasihi Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, kelak ia akan tinggal bersama ia di akhirat. Anas radhiyallahu anhu berkata: "Setelah kami masuk Islam, tiada kata yang sanggup membahagiakan kami melebihi kata-kata Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam, "Sesungguhnya engkau bersama orang yang engkau cintai." Apabila kita benar-benar mengasihi beliau, Insya Allah kita pun sanggup bersama ia di darul abadi kelak. Aamiin.

Nah, itulah artikel tentang "Berbagai Aspek Keteladanan Rasulullah". Apabila terdapat kesalahan dalam penulisan, mohon maaf. Jika ada kritik, saran maupun hal-hal lainnya, sanggup menghubungi Admin di hidangan yang telah tersedia :) Semoga artikel ini bermanfaat dan sanggup membawa imbas yang baik. Wallahu a'lam bisshawab
"Gambar dan isi goresan pena di dalam postingan ini diambil dan diperbaharui dari banyak sekali sumber, mohon maaf apabila terdapat kesalahan, baik itu maksud dari isi postingan ini atau kesalahan apapun. Bijaklah dan selalu mencar ilmu untuk mengambil sisi positifnya ya sob!"

Kata kunci terkait pada artikel ini:

Contoh kemuliaan Nabi Muhammad dari banyak sekali aspek