Sifat Riya Dan Sum'ah
Menurut bahasa, sum'ah ialah memperdengarkan. Sedangkan berdasarkan istilah, sum'ah ialah sifat memperdengarkan atau menceritakan amal ibadahnya dengan maksud untuk didengar dan sanggup kebanggaan dari orang lain.
Dengan demikian, riya dan sum'ah merupakan sifat tercela dan perlu dihindari yang merupakan kebalikan dari sifat nrimo (melakukan perbuatan baik untuk amal ibadah alasannya ialah Allah semata).
Riya dan sum'ah merupakan perbuatan yang sia-sia, alasannya ialah perbuatannya itu didasari dengan niat bukan alasannya ialah Allah Subhanahu wa Ta’ala semata, akan tetapi niatnya itu didasari alasannya ialah ingin mendapat perhatian, ratifikasi dan kebanggaan dari orang lain. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa (berbuat baik) alasannya ialah ingin didengar oleh orang lain (sum'ah), maka Allah akan memperdengarkan kejelekannya kepada orang lain. Dan barangsiapa (berbuat baik) alasannya ialah ingin dilihat oleh orang lain (riya) maka Allah akan memperlihatkan kejelekannya kepada orang lain." (Hadits riwayat Bukhari)
Orang yang berbuat riya dan sum'ah termasuk orang yang munafik, alasannya ialah intinya mereka itu telah menipu Allah Subhanahu wa Ta’ala, sedangkan Allah Maha Mengetahui. Oleh alasannya ialah itu, sifat riya maupun sum'ah, baik ingin dipuji maupun alasannya ialah takut mendapat celaan, merupakan sifat tercela yang harus dijauhi dan dihindari.
"Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kau merusak sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan penerima), menyerupai orang yang menginfakkan hartanya alasannya ialah riya (pamer) kepada insan dan ia tidak beriman kepada Allah dan Hari Akhir. perumpamaannya (orang itu) menyerupai kerikil yang licin yang di atasnya ada debu, kemudian kerikil itu ditimpa hujan lebat, maka tinggallah kerikil itu licin lagi. Mereka tidak memperoleh sesuatu apa pun dari apa yang mereka kerjakan. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang kafir." (Al-Qur'an surat Al-Baqarah ayat 264)
Kata kunci terkait pada artikel ini:
Pembahasan perihal riya dan sum'ah
Nah, itulah artikel tentang "Sifat Riya Dan Sum'ah". Apabila terdapat kesalahan dalam penulisan, mohon maaf. Jika ada kritik, saran maupun hal-hal lainnya, sanggup menghubungi Admin di hidangan yang telah tersedia :) Semoga artikel ini bermanfaat dan sanggup membawa efek yang baik. Wallahu a'lam bisshawab
"Gambar dan isi goresan pena di dalam postingan ini diambil dan diperbaharui dari banyak sekali sumber, mohon maaf apabila terdapat kesalahan, baik itu maksud dari isi postingan ini atau kesalahan apapun. Bijaklah dan selalu berguru untuk mengambil sisi positifnya ya sob!"
Kata kunci terkait pada artikel ini: