Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Berikut Cara Kerja Bluetooth Yang Perlu Kau Ketahui

Cara Kerja Bluetooth - Bluetooth, menyerupai banyak sistem teknologi nirkabel lainya, berlandas pada teknologi yang memakai lompatan frekuensi. Teorinya dalah, kalau ada interferensi pada salah satu frekuensi, lainya dianggap bersih. Bluetooth membagi pita ISM menjadi 79 kanal, menyakelarnya di antara mereka dalam pola acak tersamar 1600 kali per detik disebut ‘frequency hopping’. Ini sangat cepat dibandingkan dengan sistem lompatan frekeunsi lainya, yang lebih menawarkan keunggulan bagi Bluetooth. 

Dalam sistem lompatan frekuensi, setiap lompatan frekuensi yan gmenemukan interfrensi membuang data paket yan gdikirim selama terjadinya lompatan itu. Ini berarti bahwa kalau satu dari 79 jalan masuk Bluetooth dipakai oleh teknologi lain, atau jaringan piko Bluetooth lainya, ia akan kehilangan satu paket dari setiap 79 paket yang dikirim. Namun, kalau teknologi lain tersebut merupakan pemindahan frekuensi hanya pada 50 kali perdetiknya, ia akan mengalami interferensi dari Bluetooth pada setiap lompatan dan akan kehilangan setiap paket yang ditransmisikan. 

Gambar berikut mengilustrasikan lompatan frekuensi jaringan piko Bluetooth dalam pola acak tersamar.

Nilai frekuensi pembawanya sanggup dinyatakan dalam persamaan berikut.
Dari persamaan diatas, dengan 79 jalan masuk yang masing-masing lebarnya 1 MHz, maka rentang frekuensi kerjanya ialah dari 2402 MHz hingga 2480 MHz. Dengan penggunaan FHSS pada lapisan fisiknya, banyak jaringan piko sanggup dioperasikan di satu wilayah, dan tidak akan berinterferensi satu sama lain. Chip Bluetooth dibentuk tidak mahal dan sanggup dimasukan ke peranti apapun yang bersifat stasioner. Namun, Bluetooth hanya mengizinkan sejumlah kecil saja peranti yang terikat satu dengan lainya dalam komunikasi titik ke titik pada kecepatan sedangnya. 

Arsitektur kunci Bluetooth ialah sistem yang terdiri dari dua hingga delapan peranti, yang membentuk sebuah jaringan piko menyerupai telah disebutkan di atas. Satu peranti dipakai sebagai induknya (master), sisanya sebagai pembantu-pembantunya atau peranti peserta (slave atau client). Induk ini sanggup beperan sebagai induk ataupun peranti peserta di jaringan piko lain yang ada sehingga membentuk sebuah jaringan pancar (scatternet). Induk mengendalikan komunikasi melalui suatu protocol polling. Semua komunikasi ialah anatra induk dan peranti pesertanya. Jalan satu-satunya komunikasi bagi para peranti peserta ialah melaluiinduknya. Jaringan piko dan jaringan sebar memakai alamat MAC sebanyak 8 bit untuk mengatur jalanya komunikasi dan status peranti peserta yang terlibat.

Bluetooth memakai frekuensi yang sama untuk mengirim dan mendapatkan data, memakai sistem TDD. TDD memungkinkan peranti yang sama dengan gampang menjadi induk atau peserta. TDMA memungkinkan komunikasi sinkron dan asinkron. Induk akan mengalokasikan slot waktu sesuai dengan tipe komunikasinya. Ssebagai pola jalan masuk bunyi sinkron membutuhkan slot waktu pada periode waktu (interval) yang teratur, sementara paket data sanggup diberngkatkan selagi slotnya tersedia, FEC dan automatic repeat request membantu santunan terhadap kesalahan. Untuk membatasi komunikasi pada peranti yang diinginkan, Setiap mesin Bluetooth mempunyai nomor identifikasi langsung (PIN). 
Bagi setiap peranti dalam sebuah jaringan piko yang berkomunikasi dengan induknya diberikan alamat anggota aktif masing-masing sebanyak tiga bit, inilah sebabnya hanya delapan peranti saja yang diizinkan dalam sebuah jaringan piko, yang sepertinya bertendensi membatasi, namun prosedur pemanis sanggup memperluas jaringanya. Akan juga dimungkinkan untuk menginterkoneksi beberapa jaringan piko ke dalam jaringan sebar menyerupai telah disebutkan di atas, yang sanggup meliputi hingga delapan jaringan piko, dan sanggup menangani hingga 20 jalan masuk suara. Walaupun demikian, jaringan sebar ini (juga sama halnya dengan emulasi LAN) hanyalah merupakan pendorong untuk mengapresiasi keunggulan sebuah sistem dalam membentuk sebuah jaringan, yang sepertinya menjadi terlalu jauh.

Taraf Daya Bluetooth


Daya pancar Bluetooth dikelompokan menjadi tiga kelas, yakni kelas 1 dengan daya maksimum 100 miliwatt (20 dBm), kelas 2 dengan daya maksimum 2,5 miliwatt (4 dBm), kelas 3 sebesar 1 miliwatt (0 dBm). Acuan sistem penerimanya ialah -70 dBm dengan nilai BER berangasan sebesar 10-3. Kendali daya disediakan untuk kelas 1 yang sanggup menurunkan dayanya hingga 4 dBm atau lebih rendah lagi kalau diperlukan. Dikarenakan oleh pertimbangan konsumsi baterai, sebagian besar peranti yang berkedudukan sebagai peserta atau peranti pengguna, akan bekerja pada daya rendah, dengan AP yang mungkin bekerja pada daya pancar dan kepekaan yang lebih tinggi, yang memungkinkan cakupan menjadi lebih bagus. Kelas 2 dan kelas 3 masuk dalam kategori daya rendah. Mode daya rendah dikategorikan dalam mode ‘sniff’, ‘hold’, dan ‘park’.

Tabel Spesifikasi Bluetooth

Sumber https://www.delhendro.com/