Ruh Hewan Di Darul Abadi Kelak

"Dan apabila binatang-binatang liar dikumpulkan." (Al-Qur'an surat At-Takwir ayat 5).
Selain itu, Ibnu Katsir mengemukakan sejumlah hadits wacana kebangkitan ruh binatang. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Semua hak akan disampaikan kepada yang berhak menerimanya pada hari kiamat, sehingga kambing tak bertanduk membalas kambing yang bertanduk dengan menanduknya." (Hadits riwayat Ahmad, Muslim, dan Tirmizi).
"Allah mengadili di antara makhluk-makhluk-Nya selain jin dan manusia. Dia mengadili antara sesama binatang liar maupun binatang ternak, sehingga binatang yang tidak bertanduk membalas perbuatan binatang yang bertanduk. Dan sehabis itu semua selesai, sehingga tidak ada lagi hak yang dituntut oleh salah seekor binatang terhadap binatang lainnya, kemudian Allah berfirman kepadanya: 'Jadilah kau debu!' maka di kala itulah orang kafir berkata: 'Alangkah baiknya sekiranya akulah yang menjadi tanah."
"Jangan hingga saya mendapati seorang dari kau sekalian tiba pada hari final zaman dengan membawa unta bersuara di atas tengkuknya, kemudian ia berkata: 'Ya Rasulullah, tolonglah aku!' maka saya menjawab: 'Aku tidak kuasa sedikit pun menolak siksa Allah dari kamu, sebenarnya saya telah memberikan (ajaran agama) kepadamu.' Jangan hingga saya mendapati seorang dari kau sekalian tiba pada hari final zaman dengan membawa kuda yang meringkik di atas tengkunya, kemudian ia berkata: 'Ya Rasulullah, tolonglah aku!' maka saya menjawab: 'Aku tidak kuasa sedikit pun menolak siksa Allah dari kamu, sebenarnya saya telah memberikan (ajaran agama) kepadamu.' Jangan hingga saya mendapati seorang dari kau sekalian tiba pada hari final zaman dengan membawa seseorang yang berteriak di atas tengkunya, kemudian ia berkata: 'Ya Rasulullah, tolonglah aku!' maka saya menjawab: 'Aku tidak kuasa sedikit pun menolak siksa Allah dari kamu, sebenarnya saya telah memberikan (ajaran agama) kepadamu.' Jangan hingga saya mendapati seorang dari kau sekalian tiba pada hari final zaman dengan membawa sesuatu tanpa bunyi di atas tengkunya, kemudian ia berkata: 'Ya Rasulullah, tolonglah aku!' maka saya menjawab: 'Aku tidak kuasa sedikit pun menolak siksa Allah dari kamu, sebenarnya saya telah memberikan (ajaran agama) kepadamu.'" (Hadits riwayat Ahmad).
Hadits-hadits dan ayat-ayat Al-Qur'an tersebut menjelaskan bahwa ruh binatang juga akan dibangkitkan di alam abadi kelak, terutama binatang yang pernah disakiti, untuk menuntut balas kepada binatang lainnya atau insan yang pernah menyakitinya selama ia (binatang tersebut) hidup di dunia hingga semua haknya terpenuhi, maka binatang tersebut akan dijadikan debu/tanah oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Selain itu, ada hadits-hadits yang melarang kita menyakiti binatang dan mengasihi binatang yang sudah jinak, ibarat kucing dan anjing, dengan memberinya makan dan minum. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Seorang perempuan diazab sebab mengurung seekor kucing hingga mati. Wanita tersebut masuk neraka. Dia tidak memperlihatkan masakan dan minuman kepada kucing itu. Dia mengurungnya dan tidak membiarkannya makan dari binatang-binatang kecil yang berkeliaran di tanah." (Hadits riwayat Bukhari dan Muslim).
"Selagi seorang pria berjalan, tiba-tiba timbullah kehausannya yang sangat, kemudian ia turun ke dalam sumur dan ia minum sebagian airnya, kemudian ia keluar. Tiba-tiba dilihatnya seekor anjing yang menjilat-jilat, ia menjilat tanah berair sebab sangat haus. Orang itu berkata: 'Telah memuncak benar kehausan anjing ini, ibarat kehausan yang telah memuncak pada diriku.' Kemudian ia pun mengambil air dengan sepatunya, kemudian sepatu itu digigit dengan memakai mulutnya, kemudian ia naik dari dalam sumur dan memberi minum kepada anjing itu. Karenannya Allah mensyukurinya dan mengampuni dosanya. Para sahabat bertanya: 'Ya Rasulullah, sebenarnya apakah ada pahala bagi kami memberi minuman kepada binatang?' Nabi menjawab: 'Pada binatang yang memiliki hati yang berair ada pahalanya.'" (Hadits riwayat Bukhari dan Muslim).
"Selagi seekor anjing berkeliling di sekitar sumur yang hampir dibinasakan oleh kahausan, tiba-tiba dilihat oleh seorang perempuan penzina dari Bani Israil, maka perempuan itu membuka sepatunya kemudian memberi minum kepada anjing itu, karenanya diampunilah perempuan itu karena anjing itu." (Hadits riwayat bukhari dan Muslim).
Pesan
Dengan demikian, ruh binatang akan di bangkitkan di alam abadi untuk mendapatkan haknya. Sedangkan ruh insan niscaya akan dibangkitkan dan ruh itu dianggap baik bila peduli terhadap binatang, ibarat baik terhadap kucing dan anjing. Namun sebaliknya, ruh insan dianggap jelek kalau tidak peduli terhadap binatang, apalagi membiarkan binatang itu tersiksa sebab lapar dan haus atau bahkan sengaja menyakitinya. Masing-masing keadaan ruh itu ada kesudahannya di akhirat, sebagaimana telah dijelaskan di awal.
Nah, itulah artikel wacana "Ruh Binatang Di Akhirat Kelak". Apabila terdapat kesalahan dalam penulisan, mohon maaf. Jika ada kritik, saran maupun hal-hal lainnya, sanggup menghubungi Admin di sajian yang telah tersedia :) Semoga artikel ini bermanfaat dan sanggup membawa efek yang baik. Wallahu a'lam bisshawab
"Gambar dan isi goresan pena di dalam postingan ini diambil dan diperbaharui dari banyak sekali sumber, mohon maaf apabila terdapat kesalahan, baik itu maksud dari isi postingan ini atau kesalahan apapun. Bijaklah dan selalu berguru untuk mengambil sisi positifnya ya sob!"
Kata kunci terkait pada artikel ini:
Nasib para binatang di alam abadi kelak