Pencemaran Tanah Dan Cara Penanggulangannya
Tanah sanggup terkena pencemaran yang diakibatkan oleh faktor-faktor tertentu yang sanggup menawarkan dampak jelek bagi tumbuhan maupun lingkungan. Bahan-bahan kimia berbahaya menyerupai hidrokarbon, racun serangga, dan logam berat merupakan beberapa referensi faktor penyebab pencemaran pada tanah dan mungkin merupakan beberapa referensi materi yang menjadi sumber pencemaran pada tanah. Namun, hal itu hanya akan terjadi apabila bahan-bahan pencemar tersebut dibuang ke dalam tanah sehingga materi pencemar dan tanah menyatu. Selain itu, bahan-bahan pencemar pun sanggup mempengaruhi pertumbuhan terhadap tanaman.
Sampah anorganik (sampah padat atau sampah yang sulit membusuk) merupakan sumber terbesar pencemaran pada tanah. Jika sampah anorganik dibuang ke dalam tanah, terutama materi dari plastik, maka tidak akan hancur dalam jangka waktu singkat. Menurut para ahli, sampah plastik untuk sanggup hancur di dalam tanah perlu waktu lebih dari 1 era atau 100 tahun. Kaprikornus apabila sampah anorganik, terutama sampah plastik, terus menerus dibuang ke dalam tanah, maka usang kelamaan sampah di dalam tanah itu akan menggunung (bertumpuk), dan pada hasilnya hal itu akan mengurangi kwalitas dan mutu tanah.
Pernahkah kau mendengar gosip longsornya bukit sampah di kawasan kota Bandung, Provinsi Jawa Barat, kira-kira pada tahun 2003? Hal itu terjadi di tempat pembuangan sampah. Sampah terus menerus dibuang ke tempat tersebut yang menimbulkan terjadinya tumpukan sampah dalam jumlah besar. Karena tidak diatasi, tumpukan sampah-sampah itu mencemari lingkungan setempat, termasuk air dan tanah yang kemudian mengakibatkan bau yang tidak enak.
Penanggulangan akhir pencemaran tanah
Untuk menanggulangi pencemaran tanah, kita harus membiasakan diri memilah-milah (memilih) sampah. Sebaiknya pisahkanlah sampah organik (sampah berair atau sampah yang gampang membusuk) menyerupai sisa masakan atau daun-daun yang berguguran dari pepohonan dengan sampah anorganik. Sampah organik sanggup diolah kembali menjadi kompos (pupuk dari materi sampah organik). Sedangkan sampah anorganik sanggup didaur ulang menjadi barang lain yang bermanfaat, contohnya cuilan kayu yang tidak terpakai lagi dari sebuah pabrik kayu (limbah kayu) sanggup dimanfaatkan kembali sebagai materi baku untuk menciptakan meja, dingklik dan barang-barang lainnya yang sanggup bermanfaat bagi kehidupan.
Daur ulang merupakan salah satu cara pengolahan sampah anorganik. Prosesnya berturut-turut, yaitu pemilahan, pengumpulan, pemrosesan dan pembuatan produk bekas pakai. Bahan-bahan yang sanggup didaur ulang misalnya, botol bekas, gelas, kaca, kertas (terutama kertas bekas yang berasal dari kantor menyerupai koran, majalah, kardus/terkecuali kertas yang berlapis minyak atau plastik), jerigen, ember, dan lain sebagainya.
Nah, itulah artikel ihwal "Pencemaran Tanah Dan Cara Penanggulangannya". Apabila terdapat kesalahan dalam penulisan, mohon maaf. Jika ada kritik, saran maupun hal-hal lainnya, sanggup menghubungi Admin di sajian yang telah tersedia :) Semoga artikel ini bermanfaat dan sanggup membawa imbas yang baik."Gambar dan isi goresan pena di dalam postingan ini diambil dan diperbaharui dari banyak sekali sumber, mohon maaf apabila terdapat kesalahan, baik itu maksud dari isi postingan ini atau kesalahan apapun. Bijaklah dan selalu berguru untuk mengambil sisi positifnya ya sob!"
Kata kunci terkait pada artikel ini:
Faktor pencemaran tanah dan upaya mengatasinya