Penggunaan Zat Adiktif Dan Psikotropika Di Bidang Kesehatan

- Zat adiktif dan psikotropika dalam penggunaan secara sembarang dan tanpa keperluan medis memang sangat berbahaya dan bahkan dampak buruknya sanggup hingga menimbulkan seseorang (yang menggunakannya secara sembarang) meninggal dunia. Dengan demikian, penggunaan zat adiktif dan psikotropika hanya sanggup dilakukan oleh pihak yang berwenang menyerupai dokter, psikiater, atau petugas kesehatan lainnya dengan jenis dan takaran yang terkontrol atau terkendali untuk kepentingan di bidang kesehatan. Penggunaan jenis obat ini biasanya dilakukan dalam keadaan mendesak, adalah kalau obat-obat lain tidak sanggup menyembuhkan. Adapun penggunaan obat-obatan yang tergolong narkotika, psikotropika dan materi adiktif lainnya di bidang kesehatan antara lain, sebagai berikut.
1. Morfin dalam bidang keaehatan (khusus)
Morfin di bidang kesehatan dipakai untuk menghilangkan rasa sakit atau nyeri yang hebat, yang tidak sanggup diobati dengan analgetik non narkotik. Apabila rasa sakit semakin hebat, maka takaran yang dipakai juga semakin tinggi. Semua analgetik narkotika sanggup menjadikan adiksi (ketagihan). Morfin juga dipakai untuk mengurangi rasa tegang pada penderita yang akan dioperasi.
2. H-3-r-o-i-n dalam bidang kesehatan (khusus)
H-3-r-o-i-n merupakan turunan dari morfin, di bidang kesehatan zat ini berfungsi sebagai depresant, contohnya meredakan batuk.
3. Barbiturat dalam bidang kesehatan (khusus)
Barbiturat (pentobarbital dan secobarbital) di bidang kesehatan sering dipakai untuk menghilangkan rasa cemas sebelum operasi.
4. Amfetamin dan segala macam turunannya dalam bidang kesehatan (khusus)
Amfetamin di bidang kesehatan dipakai untuk mengurangi depresi, menambah kewaspadaan, menghilangkan rasa kantuk dan lelah, menambah keyakinan diri dan konsentrasi, serta euforia.
5. Meperidin dalam bidang kesehatan (khusus)
Meperidin di bidang kesehatan (sering juga disebut petidin, demerol, atau dolantin) dipakai sebagai analgesia. Obat ini tidak efektif untuk terapi batuk dan diare. Daya kerja meperidin lebih pendek daripada morfin.
6. Metadon dalam bidang kesehatan (khusus)
Metadon dipakai sebagai analgesia bagi penderita rasa sakit, dan dipakai pula untuk terapi pecandu narkotika.
Peringatan
Sekali lagi, zat-zat dan obat-obat tersebut tidak boleh dan dihentikan digunakan secara sembarangan, maka sebaiknya hindari dan jangan hingga kita menyalahgunakannya, alasannya dampak negatif dari zat-zat dan obat-obat tersebut sangat berbahaya dan imbas buruknya sanggup sangat fatal bagi kondisi badan seseorang yang menyalahgunakannya. Sebaiknya baca dan pelajari Pencegahan Penggunaan Zat Adiktif dan Psikotropika agar kita sanggup mengetahui bagaimana cara untuk mencegah dan terhindar dari zat-zat maupun obat-obatan berbahaya tersebut. (Klik atau tekan goresan pena tersebut untuk mempelajarinya!)
Peringatan
Sekali lagi, zat-zat dan obat-obat tersebut tidak boleh dan dihentikan digunakan secara sembarangan, maka sebaiknya hindari dan jangan hingga kita menyalahgunakannya, alasannya dampak negatif dari zat-zat dan obat-obat tersebut sangat berbahaya dan imbas buruknya sanggup sangat fatal bagi kondisi badan seseorang yang menyalahgunakannya. Sebaiknya baca dan pelajari Pencegahan Penggunaan Zat Adiktif dan Psikotropika agar kita sanggup mengetahui bagaimana cara untuk mencegah dan terhindar dari zat-zat maupun obat-obatan berbahaya tersebut. (Klik atau tekan goresan pena tersebut untuk mempelajarinya!)
Nah, itulah artikel tentang "Penggunaan Zat Adiktif Dan Psikotropika Di Bidang Kesehatan". Apabila terdapat kesalahan dalam penulisan, mohon maaf. Jika ada kritik, saran maupun hal-hal lainnya, sanggup menghubungi Admin di sajian yang telah tersedia :) Semoga artikel ini bermanfaat dan sanggup membawa imbas yang baik.
"Gambar dan isi goresan pena di dalam postingan ini diambil dan diperbaharui dari banyak sekali sumber, mohon maaf apabila terdapat kesalahan, baik itu maksud dari isi postingan ini atau kesalahan apapun. Bijaklah dan selalu mencar ilmu untuk mengambil sisi positifnya ya sob!"
Kata kunci terkait pada artikel ini: