Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Ciri-Ciri Insan Yang Bertakwa

Ilustrasi Salah Satu Bukti Takwa Seorang Hamba Ciri-ciri Manusia Yang Bertakwa
- Sebagaimana kita ketahui bahwa takwa merujuk kepada kepercayaan akan adanya Allah sebagai Rabb Maha Pencipta yang Mengatur segalanya, membenarkan-Nya dan takut akan-Nya. Takwa bersumber dari detak hati yang mendorong pemiliknya berbuat amal kebaikan untuk memperoleh rido Allah Subhanahu wa Ta'ala. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman, "Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak sanggup mencapai (keridoan) Allah, tetapi ketakwaan kamulah yang sanggup mencapainya..." (Al-Qur'an surat Al-Hajj ayat 37)

Lebih lanjut, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Takwa itu di sini, takwa itu di sini, dia mengucapkannya tiga kali sambil menunjuk ke dadanya." (Hadits riwayat Muslim)

Orang yang bertakwa, akan mendapatkan laba yang tiada tara di alam abadi kelak dan juga di dunia. Bagi mereka yang bertakwa, maka Allah Azza wa Jalla akan memberinya:
  • Jalan keluar dari permasalahan hidup dan memperlihatkan rezeki dari arah yang tidak diduga di dunia, sebagaimana firman-Nya: "...Barang siapa bertakwa kepada Allah, pasti Dia akan membukakan jalan keluar baginya, dan Dia memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya..." (Al-Qur'an surat At-Talaaq ayat 2 dan 3).
  • Menjadikan akomodasi dalam segala urusannya di dunia, Firman Allah Subhanahu wa Ta'ala: "...Dan barang siapa yang bertakwa kepada Allah, pasti Dia menyebabkan akomodasi baginya dalam urusannya." (Al-Qur'an surat At-Talaaq ayat 4).
  • Menghapus kesalahan-kesalahannya, melipatgandakan pahala amalnya, sebagai mana firman Allah Subhanahu wa Ta'ala: "Itulah perintah Allah yang diturunkan-Nya kepadamu; barang siapa bertakwa kepada Allah, pasti Allah akan menghapus kesalahan-kesalahannya dan akan melipat gandakan pahala baginya."  (Al-Qur'an surat At-Talaaq ayat 5).
  • Berjalannya kecerdasan ruhiyah untuk menuntaskan problema (masalah) hidup, alasannya yakni Allah akan menyebabkan baginya furqan (garis pembeda) untuk membedakan mana yang haq dan mana yang batil dan Allah akan memberi cahaya yang akan menuntunnya ke jalan yang benar. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman: "Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa jikalau mereka dibayang-bayangi pikiran jahat (berbuat dosa) dari setan, mereka pun segera ingat kepada Allah, maka ketika itu juga mereka melihat (kesalahan-kesalahannya)." (Al-Qur'an surat Al-A'raaf ayat 201).
  • Jalan menuju keselamatan dunia dan alam abadi serta Allah akan menunjukinya jalan menuju surga. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman: "Sungguh, orang-orang yang bertakwa menerima kemenangan, (yaitu) kebun-kebun dan buah anggur, dan gadis-gadis bahenol yang sebaya, dan gelas-gelas yang penuh (berisi minuman). Di sana mereka tidak mendengar percakapan yang sia-sia maupun (perkataan) dusta. Sebagai tanggapan dan santunan yang cukup banyak dari Rabbmu..."  (Al-Qur'an surat An-Naba' ayat 31 hingga 36). Juga dalam firman-Nya yang berbunyi: "Sungguh, orang-orang yang bertakwa berada di taman-taman dan sungai-sungai, di kawasan yang disenangi di sisi Rabb Yang Maha Kuasa." (Al-Qur'an surat Al-Qamar ayat 54 dan 55).

Adapun ciri-ciri yang menunjukan seseorang bertakwa ialah, sebagai berikut.

1. Praktis mendapatkan pesan yang tersirat dalam kebaikan dan kebenaran

Orang yang bertakwa gampang dalam mendapatkan nasihat, masukan, ataupun kritikan yang bersifat membangun diri ke jalan yang benar. Setelah itu, dia berubah ke arah kebenaran. Firman Allah Subhanahu wa Ta'ala, "Maka bertakwalah kepada Allah sesuai kemampuan, dengar dan taatilah." (Al-Qur'an surat At-Taghabuun ayat 16)

2. Beramal saleh dengan sungguh-sungguh

Orang yang bertakwa tidak mengenal istilah rugi dalam bederma saleh. Ia berprinsip, sekecil apa pun kebenaran yang kita tanam, akan kembali kepada diri sendiri, sekecil apa pun dosa yang diperbuat pasti akan ada balasannya. Prinsip tersebut akan memacunya (mendorongnya) dalam bederma saleh dengan ilmu, harta, waktu, tenaganya, segenap kemampuan yang ada, dengan kesungguhan hati.

3. Menghindari kasus syubhat (hukumnya meragukan)

Menyeleksi atau menentukan kasus yang syubhat bukanlah pekerjaan mudah. Bila sensor hati sedang error, kita tidak akan mencicipi bahwa hal yang kita lakukan tergolong pada syubhat. Padahal, semakin hati kecil kita terasah untuk menyeleksi kasus syubhat alasannya yakni takut pada Allah dan mencari yang ter-maslahat (berfaedah atau bermanfaat), maka hati kita akan berkilau cahaya kebenaran. Dalam sebuah hadits ditegaskan bahwa, "Barangsiapa menghindari yang syubhat, berarti ia membersihkan agamanya dan kesuciannya." (Hadits riwayat Bukhari dan Muslim)

4. Melakukan perbaikan diri

Bila menyadari dunia sebagai kawasan sementara, tentu akan ada kesungguhan untuk mempersiapkan bekal amal saleh dan selalu memperbaiki diri. Firman Allah Subhanahu wa Ta'ala: "Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah diri melihat apa yang telah dipersiapkannya untuk hari esok. Dan bertakwalah kepada Allah, bersama-sama Allah Maha Melihat terhadap apa yang kau kerjakan." (Al-Qur'an surat Al-Hasyr ayat 18)

5. Mempersiapkan kematian

Sadarilah, semua di luar mengenai Allah Subhanahu wa Ta'ala yakni fana (akan hancur atau lenyap). Apa yang kita miliki ketika ini, di dunia ini hanyalah sarana untuk mendekatkan diri kepada-Nya. Kenikmatan luar biasa apabila kita bisa tetap membawa keimanan dan ketaatan hingga kita meninggal dunia. Dalam Al-Qur'an surat Ali-Imran ayat 102, Allah Subhanahu wa Ta'ala telah berfirman: "Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kau kepada Allah dengan takwa yang sebenar-benarnya, dan janganlah kau mati kecuali dalam keadaan muslim." 

6. Beriman pada hari akhir

Kiamat merupakan suatu bencana yang pasti pasti terjadi. Namun demikian, sayangnya masih banyak orang yang lupa atau bahkan melupakan dan ragu akan hari yang dahsyat ini, di mana seluruh alam semesta ini akan binasa, dan yang hanya akan tetap kekal kekal hanyalah Allah semata. Terlalu silau akan gemerlapnya dunia menjadi faktor penyebabnya. Padahal, bagi mereka yang di dunianya tidak mempersiapkan diri untuk hari yang telah dijanjikan Allah, maka akan sangat menyesal. Namun sayang, penyesalan itu sudah terlambat pada ketika itu. Allah Subhanahu wa Ta'ala memperlihatkan citra akan hari selesai zaman dalam firmannya: "Hai manusia, bertakwalah kepada Rabbmu, bersama-sama kegoncangan hari selesai zaman itu yakni suatu insiden yang sangat dahsyat..." (Al-Qur'an surat Al-Hajj ayat 1 dan 2)

7. Hidup dengan jujur

Kejujuran akan mendatangkan kecintaan dari Allah Subhanahu wa Ta'ala dan mendapatkan kebahagiaan abadi. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah memperlihatkan teladan kepada kita dengan perilaku jujurnya. Dengan begitu, hendaknya kita selalu berusaha dalam garis kejujuran, walaupun itu pahit. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman: "Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kau kepada Allah, dan hendaklah kau selalu bersama-sama orang-orang yang jujur." (Al-Qur'an surat At-Taubah ayat 119)
Nah, itulah artikel wacana "Ciri-ciri Manusia Yang Bertakwa". Apabila terdapat kesalahan dalam penulisan, mohon maaf. Jika ada kritik, saran maupun hal-hal lainnya, bisa menghubungi Admin di sajian yang telah tersedia :) Semoga artikel ini bermanfaat dan bisa membawa dampak yang baik. Wallahu a'lam bisshawab
"Gambar dan isi goresan pena di dalam postingan ini diambil dan diperbaharui dari banyak sekali sumber, mohon maaf apabila terdapat kesalahan, baik itu maksud dari isi postingan ini atau kesalahan apapun. Bijaklah dan selalu mencar ilmu untuk mengambil sisi positifnya ya sob!"

Kata kunci terkait pada artikel ini:

Indikator orang yang bertakwa